Selasa, 21 Februari 2012

SUPRA 125: Noken 273, Magnet YZ125 Semburkan 24 HP


 Konsistensi riset menjadi kunci utama para mekanik berbasic pacuan Honda dalam menghadapi ketatnya persaingan. Baik dalam konteks kompetisi internal (Honda Racing Championship 2011) ataupun skala Motoprix 2011 dan terlebih Indoprix 2011 yang diklaim sebagai level tertinggi balapan bebek tanah air.
Demikian pula yang dilakoni tuner Danang Wahyudi yang mengawal tim Honda Putra Rinjani Krida NHK IRC MPM yang diback-up Suharyono, akrab disapa Rio selaku owner tim.
“Saat ini kita sedang mencoba aplikasi magnet YZ 125 untuk Supra 125 yang bermain di kelas 125 cc.

Sebelumnya menggunakan magnet standar yang dibubut ulang menjadi lebih ringan. Saya prediksi akan ada kenaikan 1 HP,“ terang Danang Wahyudi yang mensupport pengapian dengan CDI BRT I-Max Super Pro, menegaskan bawah titik tertinggi dari kurve pengapian ialah 38 derajat pada RPM 9000.

Patut dipahami, kudapacu ini menghantarkan Wawan Hermawan di deretan atas klasemen sementara  HRC 2011 kelas 125 cc. Kinerja pengapian yang identik dengan SE (Special Engine) ini dipastikan menambah power. Putaran mesin menjadi lebih optimal karena bobot magnet yang lebih ringan.

“Kita pernah coba  di Mandala Krida dengan handycap yang biasa buat latihan bisa menembus 18,9 detik. Tarikan bawah lebih responsif, juga tenaga atas lebih cepat diraih dan tidak ada habisnya,“ ujar Wawan Hermawan yang berasal dari Ciamis (Jawa Barat), juga menguasai klasemen sementara HRC 2011 untuk kategori 110 cc. Hanya saja ada beberapa catatan penting yang menjadi PR ke depan.

Bahwa temperatur panas yang dihasilkan kerja pengapian YZ 125 ini, terlebih posisi magnet yang tidak terendam oli kadangkala menimbulkan problem daya tahan perangkat, macam tensioner rantai.

“Tapi ini masih asumsi. Sedang dicarikan solusi terbaik menyangkut daya tahan semua part,“ tukas Danang yang  mematok perbandingan kompresi 13,5 : 1 dan setia mengibarkan bengkel Cakra Motosport dan berbasecamp di Bantul, Jogjakarta.

Sampai disini dan seperti yang pernah ditegaskan, maka jangan salah persepsi. Bahwa pengapian itu bukan penentu. Melainkan sebagai finishing dari proses pembakaran. Camshaft tetap menjadi part vital ketika bicara perfoma mesin 4 langkah. Disini menentukan karakter power.

“Durasi ada pada 273 derajat. Buka-tutupnya klep in dan out baik sebelum TMA ataupun TMB dan sebelum TMB dan setelah TMA ada pada 34 dan 59 derajat,“ terang Danang yang mengklaim semburan kudapacu ini mencapai 24 HP saat diukur dynotest.

Lebih lanjut, untuk langkah pembesaran kapasitas silinder sendiri, diadopsi piston diameter 53,4 mm. Alhasil dengan bekal stroke 57,9 mm, didapat volume 129,6 cc yang masih dibawah limit regulasi kelas 125 cc dalam rentang 99 s/d 130 cc. Kita tunggu saja penyempurnaan dari riset pengapian yang dilakukan sehubungan prestasi yang akan diukir. ogy

SPEK KOREKAN 
PISTON : Izumi (53,4 mm), KLEP : Sonic (28/23 mm), LIFT KLEP : 9,1 MM, KARBURATOR : PWK 28, MAIN JET : 115, PILOT JET : 62, RASIO : 34-14 (I), 32-18 (II), 24-18 (III) dan 26-23 (IV), PENGAPIAN : YZ 125, CDI :  BRT   I-Max Super Pro, KNALPOT : AHM, FINAL GEAR : 13-46 (Sirkuit Mandala krida, Jogjakarta). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar